Jakarta, CNN Indonesia

Investasi asing yang masuk ke China menyusut 26,1 persen pada kuartal I 2024 menjadi 301,7 miliar yuan (US$41,7 miliar) meski Beijing telah berupaya untuk merayu perusahaan-perusahaan global membenamkan uang mereka di Negeri Tirai Bambu.

Meskipun jumlah tersebut meningkat sebesar 41 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, namun secara pertumbuhan, itu melambat pada Maret.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan pada Jumat (19/4), pertumbuhan melambat ketika kurang dari 90 miliar yuan mengalir masuk.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Jumlah tersebut turun dari 113 miliar yuan pada  Januari dan 102 miliar yuan pada Februari,” demikian dikutip dari Nikkei Asia, Sabtu (20/4).

Selain itu, ini merupakan kuartal pertama terlemah sejak 2020, ketika China sedang berjuang melawan gelombang pertama infeksi Covid-19.

Bahkan, hal itu terjadi ketika Beijing berupaya menarik lebih banyak investor.

Dalam Forum Pembangunan China di Beijing pada Maret lalu, Perdana Menteri Li Qiang berjanji untuk memperbaiki lingkungan bisnis dan meningkatkan reformasi di bidang-bidang utama guna menjadikan negaranya lebih terbuka dan bekerja sama dengan dunia.

Pernyataan Li itu disampaikan menyusul serangkaian langkah yang diumumkan oleh kabinet China awal bulan lalu untuk menahan perlambatan investasi asing, termasuk memperluas akses pasar dan melonggarkan beberapa aturan.

Pejabat Kementerian Perdagangan, Ji Xiaofeng mengatakan bahwa penurunan tersebut sebagian disebabkan oleh tingginya basis pada periode yang sama tahun lalu. Menurutnya, struktur investasi asing telah diperbaiki.

Investasi asing langsung ke China terus tumbuh selama masa Covid-19 sebelum merosot sebesar 8 persen pada 2023.

Kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi yang sulit dan meningkatnya ketegangan geopolitik dengan AS terus membebani kepercayaan investor.

Pekan lalu, Bank Pembangunan Asia (ADB) memperingatkan bahwa melemahnya pasar properti China dapat meredupkan prospek pertumbuhan di wilayah tersebut.

Perusahaan-perusahaan asing juga telah mengurangi operasi mereka di China karena pemerintah, meskipun menyatakan keterbukaan, semakin menekankan keamanan nasional, termasuk tindakan keras terhadap spionase.

[Gambas:Video CNN]

(lna/agt)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *